Language

Category

Hosting Indonesia

FreeProxy Internet Suite

by Hendrawan Nc.

 

Lega rasanya koneksi internet di tempat saya bekerja, sebelumnya sempat setres mikir tiap LAB dengan jumlah 20 PC dihidupkan dan semuanya terkoneksi dengan internet (Speedy dengan kecepatan rata-rata 500 Kbp/s s.d. 850 Kbp/s) apa yang terjadi? Koneksi langsung drop putus sambung putus sambung dalam tenggang waktu per 5 menit, bayangkan, pasti susahkan?

 

Nah... kini setelah muter-muter browsing, akhirnya menemukan juga solusinya, banyak beberapa alternatif tapi akhirnya saya putuskan untuk menggunakan FreeProxy Internet Suite yang dapat di download secara gratis.

 

Awalnya agak kesulitan, tapi Alhamdulillah, setelah merenung sejenak di sudut sekolah entah dapat angin segar dari mana datangnya akhirnya dapat inspirasi juga.

 

Intinya, membagi koneksi internet dari satu PC ke PC yang lain dalam satu LAN dalam satu LAB, dan pada PC yang dijadikan ROUTER cukup menggunakan 1 (satu) NIC gak perlu harus dobel NIC yang dishare begitu saja tetep tidak membuahkan hasil, tetapi saat PC router diinstall proxy hasilnya memuaskan.

 

Saya rasa cukup untuk ilustrasinya, sekarang kita mulai saja langkah-langkah untuk install proxy, tentunya jangan lupa download dulu installernya.

 

YANG PERTAMA

Install FreeProxy setelah terinstall jangan dijalankan dulu, seting dulu TCP/IP pada Local Area Connection lihat gambar berikut untuk lebih jelasnya

 

setting_01

Klik pada Properties

 

setting_02

Dobel klik Internet Protokol (TCP/IP)

 

setting_03

Pada bagian ini isikan IP Address sesuai dengan LAN pada LAB misal pada LAN LAB Anda menggunakan Network 192.168.2.0/27 dengan jumlah komputer 20 - 30 maka pada PC Router yang terinstall proxy isikan IP address-nya dengan 192.168.2.30/27 Subnet mask: 255.255.255.224 Default gateway isikan dengan IP public, misal IP pada modem ADSL 192.168.1.1/24 untuk koneksi internetnya, kemudian isikan Preferred DNS server: 202.134.1.10 atau yang lainnya, Alternate DNS server: 202.134.0.155 atau yang lainnya.

 

Selanjutnya klik Advanced

 

setting_04

Tambahkan satu IP lagi pada IP addresses: 192.168.1.2 Subnet mask: 255.255.255.0 ini berfungsi agar PC Router dalam satu network dengan modem ADSL sehingga bisa terkoneksi dengan modem, selanjutnya klik OK dan coba buka browser, jika bisa koneksi internet maka PC Router siap untuk berbagi. Selanjutnya.....

 

YANG KEDUA

Saatnya buka aplikasi FreeProxy Internet Suite yang baru saja Anda install, dan perhatikan gambar berikut

 

setting_05

Dobel klik Proxy pada kolom Type maka tampil gambar berikut

 

setting_06

Perhatikan pada Client Port: 8080 ini yang akan menentukan port yang digunakan pada client, Anda bisa mengubahnya sesuai selera, tentunya masih dalam kaidah-kaidah yang berlaku.

Kemudian pada Local binding pilih nama NIC yang Anda gunakan pilih IP local yang digunakan PC Router (192.168.2.30), pada Remote binding pilih juga nama NIC yang digunakan pilih IP yang terhubung dengan modem (192.168.1.2), dan selanjutnya klik Done. Kemudian jalankan FreeProxy dengan menekan Start/Stop. Klik tombol Start pada Service mode maka proxy Anda sudah aktiv.

 

YANG KETIGA

Setting proxy pada browser client :

1. Mozilla :

Tools -- Option -- Advanced -- Network -- Settings kemudian pilih Manual proxy configuration seperti pada gambar berikut

 

setting_07

isi pada HTTP Proxy dengan IP Router 192.168.2.30 Port 8080 contreng Use this proxy server for all protocols, selanjutnya klik OK

 

2. Internet Explorer :

Tools -- Internet Options -- Connections -- klik LAN Settings

 

setting_08

setting_09

beri tanda contreng Use a proxy server for your LAN pada Proxy server dengan IP 192.168.2.30 port 8080 dan dilanjutkan klik tombol OK.

 

Untuk meningkatkan performa bisa ditambahkan CACHE, klik Cache

 

setting_10

Contreng Activate the cache, pilih folder atau buat folder baru dalam contoh saya menggunakan folder pada drive C:\\Cache pada Cache Control Path dan Cache Data Path, pada Cache Management pilih Continuous, setelah itu klik tombol Done.

 

Dan akhirnya selesai sudah langkah-langkah installasi proxy, contoh-contoh pada gambar terlihat tidak sama pada IP Address yang saya ilustrasikan, ini dikarenakan komputer yang saya gunakan untuk artikel ini bukan PC Router yang saya gunakan, jadi harap maklum.

 

"MEMPERSATUKAN DIRI MEMBANGUN BANGSA"

Wireless Security (Hacking Wifi)

by Josua M Sinambela

Jaringan Wifi memiliki lebih banyak kelemahan dibanding dengan jaringan kabel. Saat ini perkembangan teknologi wifi sangat signifikan sejalan dengan kebutuhan sistem informasi yang mobile. Banyak penyedia jasa wireless seperti hotspot komersil, ISP, Warnet, kampus-kampus maupun perkantoran sudah mulai memanfaatkan wifi pada jaringan masing masing, tetapi sangat sedikit yang memperhatikan keamanan komunikasi data pada jaringan wireless tersebut. Hal ini membuat para hacker menjadi tertarik untuk mengexplore keamampuannya untuk melakukan berbagai aktifitas yang biasanya ilegal menggunakan wifi.

Pada artikel ini akan dibahas berbagai jenis aktivitas dan metode yang dilakukan para hacker wireless ataupun para pemula dalam melakukan wardriving. Wardriving adalah kegiatan atau aktivitas untuk mendapatkan informasi tentang suatu jaringan wifi dan mendapatkan akses terhadap jaringan wireless tersebut. Umumnya bertujuan untuk mendapatkan koneksi internet, tetapi banyak juga yang melakukan untuk maksud-maksud tertentu mulai dari rasa keingintahuan, coba coba, research, tugas praktikum, kejahatan dan lain lain.

Kelemahan Wireless

Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Salah satu contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi karena saat ini untuk membangun sebuah jaringan wireless cukup mudah. Banyak vendor yang menyediakan fasilitas yang memudahkan pengguna atau admin jaringan sehingga sering ditemukan wireless yang masih menggunakan konfigurasi wireless default bawaan vendor. Penulis sering menemukan wireless yang dipasang pada jaringan masih menggunakan setting default bawaan vendor seperti SSID, IP Address , remote manajemen, DHCP enable, kanal frekuensi, tanpa enkripsi bahkan user/password untuk administrasi wireless tersebut.

WEP (Wired Equivalent Privacy) yang menjadi standart keamanan wireless sebelumnya, saat ini dapat dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools yang tersedia gratis di internet. WPA-PSK dan LEAP yang dianggap menjadi solusi menggantikan WEP, saat ini juga sudah dapat dipecahkan dengan metode dictionary attack secara offline.

Beberapa kegiatan dan aktifitas yang dilakukan untuk mengamanan jaringan wireless antara lain:

1. Menyembunyikan SSID
Banyak administrator menyembunyikan Services Set Id (SSID) jaringan wireless mereka dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke jaringan mereka. Hal ini tidaklah benar, karena SSID sebenarnya tidak dapat disembuyikan secara sempurna. Pada saat saat tertentu atau khususnya saat client akan terhubung (assosiate) atau ketika akan memutuskan diri (deauthentication) dari sebuah jaringan wireless, maka client akan tetap mengirimkan SSID dalam bentuk plain text (meskipun menggunakan enkripsi), sehingga jika kita bermaksud menyadapnya, dapat dengan mudah menemukan informasi tersebut. Beberapa tools yang dapat digunakan untuk mendapatkan ssid yang dihidden antara lain, kismet (kisMAC), ssid_jack (airjack), aircrack , void11 dan masih banyak lagi.

2. Keamanan wireless hanya dengan kunci WEP
WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless, WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :
  • Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
  • WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
  • Masalah initialization vector (IV) WEP
  • Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32)
WEP terdiri dari dua tingkatan, yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia pada kunci WEP 64 bit hanya 40 bit, sedang 24bit merupakan Inisialisasi Vektor (IV). Demikian juga pada kunci WEP 128 bit, kunci rahasia terdiri dari 104bit.

Serangan-serangan pada kelemahan WEP antara lain :
  • Serangan terhadap kelemahan inisialisasi vektor (IV), sering disebut FMS attack. FMS singkatan dari nama ketiga penemu kelemahan IV yakni Fluhrer, Mantin, dan Shamir. Serangan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan IV yang lemah sebanyak-banyaknya. Semakin banyak IV lemah yang diperoleh, semakin cepat ditemukan kunci yang digunakan
  • Mendapatkan IV yang unik melalui packet data yang diperoleh untuk diolah untuk proses cracking kunci WEP dengan lebih cepat. Cara ini disebut chopping attack, pertama kali ditemukan oleh h1kari. Teknik ini hanya membutuhkan IV yang unik sehingga mengurangi kebutuhan IV yang lemah dalam melakukan cracking WEP.
  • Kedua serangan diatas membutuhkan waktu dan packet yang cukup, untuk mempersingkat waktu, para hacker biasanya melakukan traffic injection. Traffic Injection yang sering dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan packet ARP kemudian mengirimkan kembali ke access point. Hal ini mengakibatkan pengumpulan initial vektor lebih mudah dan cepat.
    Berbeda dengan serangan pertama dan kedua, untuk serangan traffic injection,diperlukan spesifikasi alat dan aplikasi tertentu yang mulai jarang ditemui di toko-toko, mulai dari chipset, versi firmware, dan versi driver serta tidak jarang harus melakukan patching terhadap driver dan aplikasinya.
3. Keamanan wireless hanya dengan kunci WPA-PSK atau WPA2-PSK
WPA merupakan teknologi keamanan sementara yang diciptakan untuk menggantikan kunci WEP. Ada dua jenis yakni WPA personal (WPA-PSK), dan WPA-RADIUS.
Saat ini yang sudah dapat di crack adalah WPA-PSK, yakni dengan metode brute force attack secara offline. Brute force dengan menggunakan mencoba-coba banyak kata dari suatu kamus. Serangan ini akan berhasil jika passphrase yang yang digunakan wireless tersebut memang terapat pada kamus kata yang digunakan si hacker.
Untuk mencegah adanya serangan terhadap keamanan wireless menggunakan WPA-PSK, gunakanlah passphrase yang cukup panjang (satu kalimat).
Tools yang sangat terkenal digunakan melakukan serangan ini adalah CoWPAtty (http://www.churchofwifi.org/) dan aircrack (http://www.aircrack-ng.org). Tools ini memerlukan daftar kata atau wordlist, dapat di ambil dari http://wordlist.sourceforge.net/

4. MAC Filtering
Hampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC Filtering. Hal ini sebenarnya tidak banyak membantu dalam mengamankan komunikasi wireless, karena MAC address sangat mudah dispoofing atau bahkan dirubah.
Tools ifconfig pada OS Linux/Unix atau beragam tools spt network utilitis, regedit, smac, machange pada OS windows dengan mudah digunakan untuk spoofing atau mengganti MAC address.
Penulis masih sering menemukan wifi di perkantoran dan bahkan ISP (yang biasanya digunakan oleh warnet-warnet) yang hanya menggunakan proteksi MAC Filtering. Dengan menggunakan aplikasi wardriving seperti kismet/kisMAC atau aircrack tools, dapat diperoleh informasi MAC address tiap client yang sedang terhubung ke sebuah Access Point.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, kita dapat terhubung ke Access point dengan mengubah MAC sesuai dengan client tadi. Pada jaringan wireless, duplikasi MAC adress tidak mengakibatkan konflik. Hanya membutuhkan IP yang berbeda dengan client yang tadi.

5. Captive Portal
Infrastruktur Captive Portal awalnya didesign untuk keperluan komunitas yang memungkinkan semua orang dapat terhubung (open network). Captive portal sebenarnya merupakan mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik hingga user melakukan registrasi/otentikasi. Berikut cara kerja captive portal :
  • user dengan wireless client diizinkan untuk terhubung wireless untuk mendapatkan IP address (DHCP)
  • block semua trafik kecuali yang menuju ke captive portal (Registrasi/Otentikasi berbasis web) yang terletak pada jaringan kabel.
  • redirect atau belokkan semua trafik web ke captive portal
  • setelah user melakukan registrasi atau login, izinkan akses ke jaringan (internet)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, bahwa captive portal hanya melakukan tracking koneksi client berdasarkan IP dan MAC address setelah melakukan otentikasi. Hal ini membuat captive portal masih dimungkinkan digunakan tanpa otentikasi karena IP dan MAC adress dapat dispoofing. Serangan dengan melakukan spoofing IP dan MAC. Spoofing MAC adress seperti yang sudah dijelaskan pada bagian 4 diatas. Sedang untuk spoofing IP, diperlukan usaha yang lebih yakni dengan memanfaatkan ARP cache poisoning, kita dapat melakukan redirect trafik dari client yang sudah terhubung sebelumnya.

Serangan lain yang cukup mudah dilakukan adalah menggunakan Rogue AP, yaitu mensetup Access Point (biasanya menggunakan HostAP) yang menggunakan komponen informasi yang sama seperti AP target seperti SSID, BSSID hingga kanal frekwensi yang digunakan. Sehingga ketika ada client yang akan terhubung ke AP buatan kita, dapat kita membelokkan trafik ke AP sebenarnya.

Tidak jarang captive portal yang dibangun pada suatu hotspot memiliki kelemahan pada konfigurasi atau design jaringannya. Misalnya, otentikasi masih menggunakan plain text (http), managemen jaringan dapat diakses melalui wireless (berada pada satu network), dan masih banyak lagi.

Kelemahan lain dari captive portal adalah bahwa komunikasi data atau trafik ketika sudah melakukan otentikasi (terhubung jaringan) akan dikirimkan masih belum terenkripsi, sehingga dengan mudah dapat disadap oleh para hacker. Untuk itu perlu berhati-hati melakukan koneksi pada jaringan hotspot, agar mengusahakan menggunakan komunikasi protokol yang aman seperti https,pop3s, ssh, imaps dst.

WIDE AREA NETWORK

WANs are built to provide communication solutions for organizations or people who need to exchange digital information between two distant places (in one country or in two different countries). Since the distance is long, the local telecommunication company is involved, in fact, WANs are usually maintained by the country's public telecommunication companies (PTT's - like AT&T, Sprint, BEZEQ), which offer different communication services to the population.
The main purpose of a WAN is to provide reliable, fast and safe communication between two or more places (Nodes) with low delays and at low prices. WANs enable an organization to have one integral network between all its departments and offices, even if they are not all in the same building or city, providing communication between the organization and the rest of the world. In principle, this task is accomplished by connecting the organization (and all the other organizations) to the network nodes by different types of communication strategies and applications. Since WANs are usually developed by the PTT of each country, their development is influenced by each PTT's own strategies and politics.

Basic WANs

The basic WAN service which the PTT usually offers (for many years) is a Leased Line. A Leased Line is a point-to-point connection between two places, implemented by different transmission media (usually through PSTN Trunks), which creates one link between its nodes. An organization whose networks are based on such lines has to connect each office with one line, meaning that each office is connected to as many lines as the number of offices it is connected to, as shown in the figure below.
In the past, leased lines were just 4 wires connected between the two places, and the responsibility for communication fell on the organization and the good will of the PTT's personnel. These lines were not managed and often suffered from a lot of noise. Moreover, these lines consumed the PTT's bandwidth even when no transmission was occurring. Today, leased lines are usually point-to-point digital lines, which are implemented by creating a permanent channel, with known bandwidth, between the two nodes and transferring the data by a dedicated digital network, which enables automatic management on the line and minimizes noise interference.

For ages, the communication strategies of organizations were based on those lines and were usually built in a star configuration in order to minimize the amount of lines needed. It's easy to see that this configuration has a very weak point at its center.

In the 1970's, some PTTs built digital circuit switched communication networks which enabled creating a non permanent digital connection between two places (like telephone), but those networks did not provide the breakthrough in the communication technologies.

Packet Switched WANs

The Packet Switched WAN appeared in the 1960's, and defined the basis for all communication networks today. The principle in Packet Switched Data Network (PSDN) is that the data between the nodes is transferred in small packets. This principle enables the PSDN to allow one node to be connected to more than one other node through one physical connection. That way, a fully connected network, between several nodes, can be obtained by connecting each node to one physical link, as shown in the figure below.
Another advantage for Packet Switching was the efficient use of resources by sharing the Network bandwidth among the users (instead of dividing).
Today, X.25 transfer rates are considered to be very low, and this service is expected to be replaced with new services by the end of the century.

New Technologies

The communication target today is the ATM (and B-ISDN services). However, until applications and technologies for ATM become more developed, two main mid-time services are popularly used in the world today.
The first service is Frame Relay, which is considered to be the next generation for X.25, and enables faster communication rate (up to T3/E3) and better communication protocol. Until all its standards will be completed, Frame Relay is mainly a point-to-point service and replaces the leased lines. The second network service is ISDN, which is a fully digitized service, enabling communication for most types of data (voice, computer data and images) at all the network nodes (meaning in every house). This service is at its peak today and is been implemented mostly in Europe.
Those two communication networks are not fully developed yet, and will be spread in the world in the next years.

Future WANs

The ATM network and B-ISDN services, which provide solutions for all types of data (including video) are been developed today and are beginning to be implemented.
But even today, new networks are been designed for future demands. Those new networks are aimed to work at enormous rates of Giga-bps, and are providing new challenges for their designers.
For example in a medium speed of 64Kbps, transferring a file of 10KBit over a distance of 3000Km will take 0.015625sec plus a minimum of 10 microseconds is needed for light to reach from 1 point to the other. In a Giga-Net of speed 10E+10bps, transferring that same file will take 1 microsecond (plus 10 microseconds for light), meaning that the file will reach the network before the first bit will reach its destination. This example, and other issues make the next generation of WANs a very challenging one.

The WAN, has come a long way since the days of analog leased lines and is taking more and more tasks from the old separated networks into one integral network which enables good communication for any type of data or application.

Tutorial CorelDRAW (bagian 6)

Memahami Fasilitas Efek

Secara bahasa, ‘efek’ berarti akibat atau pengaruh, sehingga dapat dideskripsikan secara singkat, bahwa efek merupakan sesuatu yang terbentuk karena adanya aksi dan reaksi. Dalam tataran desain komunikasi visual, sekecil apapun karya visual yang dibuat, harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara konseptual maupun tujuan. Oleh karena itu, ketika kita menggunakan efek, maka perlu mempertanyakan kembali sejauh mana penggunaan efek
dapat memperkuat pesan visual yang ingin disampaikan.

Pada program CorelDRAW X3, tersedia efek-efek yang dapat kita gunakan untuk memperkuat pesan atau karya visual Anda. Contohnya Interactive Transparency yang dapat kita gunakan untuk memberi kesan bening atau transparan pada objek.

Coba Anda buat objek lingkaran, elips, dan ikon manusia. Seleksi objek elips dan pilih Interactive Transparency Tool pada toolbox. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.

Contoh penggunaan efek transparan

Efek-efek yang disediakan program ini masih banyak sekali jumlahnya, ada yang sudah disediakan langsung atau juga bisa kita ciptakan melalui perpotongan (trim), irisan (intersect), atau penggabungan (weld).

Sekarang giliran Anda untuk mencobanya, semoga bermanfaat, banyak berlatih banyak pengalaman, banyak inofasi.

Tutorial CorelDRAW (bagian 5)

Memahami Warna

Tahukah Anda? Warna biru di kategori bank saat ini melambangkan BCA, kombinasi warna merah biru adalah Lippo, gradasi biru ke putih adalah Citibank, pita emas adalah Bank Mandiri, hijau dan
orange adalah BNI. Oleh karena itu, Danamon perlu mengklaim warna orange dan kuning.

Warna hijau pada film/fotografi adalah milik Fuji, dan warna kuning milik Kodak, sehingga Konica memilih warna biru. Warna adalah salah satu elemen yang paling kuat untuk di-recall, karena warna sangatlah emosional daripada bentuk.

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menghubungkan suatu peristiwa dengan warna tertentu, namun belum juga dapat ditemukan secara pasti sumber tunggal yang dapat menerangkan mengapa suatu warna tertentu digunakan pada konteks tertentu.

Hal ini disebabkan karena manusia sebagai objek yang memberikan persepsi ada dalam konteks kebudayaan yang sangat beragam dan berbeda-beda. Hendry Dreyfuss dalam bukunya yang berjudul “Symbol Sourcebook”, mencoba membuat asosiasi atas dasar penelitiannya selama bertahun-tahun, dengan tujuan memenuhi kebutuhan pemilihan warna untuk memberikan atmosfir tertentu pada objek yang digarapnya.

Berikut akan dijabarkan asosiasi beberapa warna yang terdapat dalam buku tersebut ke dalam sebuah tabel:


Berikut pengelompokkan warna berdasarkan aroma:

Warna sebagai media perangsang (stimulator):

Oleh karena itu, seorang desainer komunikasi visual dituntut untuk dapat menggunakan dan menerapkan warna secara tepat, sebagai atribut yang paling awal untuk didefinisikan.

Software CorelDRAW umumnya digunakan di bidang percetakan yang menggunakan sistem pewarnaan 32-bit, atau lebih populer dengan istilah CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, dan Black). Keempat warna ini bekerja pada dasar warna putih atau kertas. Dari kombinasi keempat warna tersebut akan menghasilkan berjuta-juta warna. Pemakaian warna jenis ini dapat Anda temui pada printer berwarna, mesin cetak, separasi, dan sablon.

Sedangkan warna dengan jenis 24-bit atau lebih dikenal dengan RGB (True Color), biasa dipakai dalam televisi berwarna dan monitor komputer. Sistem RGB ini adalah sinar atau cahaya berwarna Red, Gree, dan Blue yang bekerja pada dasar hitam, gelap, atau tanpa cahaya.

Untuk memilih sistem mana yang akan Anda gunakan, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mempertanyakan tujuan akhir dari desain yang Anda buat. Jika hasil akhirnya
adalah percetakan atau kertas, maka gunakan sistem CMYK. Gunakan RGB untuk hasil akhir monitor, televisi, atau video, seperti CD Interaktif.

Dalam CorelDRAW, untuk memilih sistem warna apa yang akan digunakan, kita dapat menekan menu Window > Color Palettes, pilih sistem mana yang akan Anda gunakan.

Sistem warna

Untuk lebih memahami cara menggunakan warna, buatlah objek lingkaran dan seleksi dengan menggunakan Pick Tool, pilih atau klik warna yang Anda inginkan pada palet warna (sisi kanan dari Drawing Window).

Mewarnai Objek dan Outline

Keterangan:
  • Klik kiri untuk mengisi objek.
  • Klik kanan untuk mengisi garis tepi objek (outline).
  • Tanda X untuk menghilangkan warna (klik kiri warna pada
objek, klik kanan warna pada garis atau garis tepi (outline).

Tutorial CorelDRAW (bagian 4)

Memahami Teks Sebagai Bagian Komunikasi Visual

Huruf (font) atau teks menjadi bagian penting dalam dunia desain komunikasi visual sebagai penjelas, unsur pendukung, atau menjadi sajian utama komunikasi visual yang berbentuk logo, buku, katalog, atau brosur. Oleh karena itu, kesesuaian huruf dengan tema yang diangkat adalah salah satu hal yang harus menjadi pertimbangan yang matang. Begitu pentingnya peranan huruf dalam dunia desain komunikasi visual, hingga ada satu ilmu yang khusus mempelajari tentang huruf, yaitu ilmu Tipografi.

Di sini hanya akan membahas bagian dasar saja dari Tipografi ini yang penting untuk Anda ketahui, dengan harapan, Anda tidak terpaku pada jenis-jenis huruf yang sudah ada pada komputer. Anda bisa mengeksplorasi, memodifikasi, bahkan menciptakan huruf jenis baru.

Secara garis besar, huruf (font) dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Serif (huruf yang mempunyai ekor) dan Sans Serif (huruf yang tidak mempunyai ekor). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.

Contoh huruf Serif dan San Serif

Jenis sans serif biasanya digunakan untuk memberikan kesan tegas dan menggunakan huruf yang berukuran kecil agar mudah dibaca, sedangkan jenis serif digunakan untuk keindahan dan tulisan-tulisan yang besar juga formal. Hal tersebut hanyalah contoh kecil penggunaan huruf, bukanlah suatu aturan yang baku.

Langkah pertama untuk mempelajari tipografi adalah mengenali dan memahami anatomi huruf. Seperti halnya tubuh manusia, huruf memiliki berbagai organ yang berbeda. Gabungan seluruh
komponen dari satu huruf merupakan identitas visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah terminologi yang umum digunakan dalam penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf.

Struktur fisik huruf

Baseline
Garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian terbawah dari setiap huruf besar.

Capline
Garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar.

Meanline
Garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf kecil.

X-Height
Jarak ketinggian dari Baseline sampai Meanline. X-height merupakan tinggi dari badan huruf kecil. Cara yang termudah untuk mengukur ketinggian badan huruf kecil adalah dengan menggunakan huruf ‘x’.

Ascender Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di antara Meanline dan Capline.

Descender Bagian dari huruf yang posisinya tepat berada di bawah Baseline.

Setiap individu huruf, angka, dan tanda baca dalam tipografi, disebut sebagai character. Seluruh character, secara optis, rata dengan baseline. Tinggi dari badan huruf kecil, secara optis, sama dengan x-height. Setiap character (karakter), apakah huruf besar atau kecil, memiliki batang (stem), yang pada bagian ujung-ujungnya dapat ditemukan beberapa garis akhir sebagai penutup yang disebut terminal.

Batang (stem) dan terminal pada huruf

Untuk keperluan desain, teks pada program CorelDRAW dapat dibentuk berbagai macam variasi, apakah itu diputar, diatur menyerupai bentuk tertentu, dibengkokkan, dipotong, ditambah, dan lain sebagainya. Variasi teks ini dapat diperkaya dengan banyaknya huruf (font) yang ada pada sistem Window-nya. Font adalah sekumpulan karakter yang mempunyai berbagai macam ukuran.

Font yang dapat digunakan di CorelDRAW diambil dari font yang sudah terinstalasi pada Windows. Font pada sistem Window pun terinstalasi dari berbagai software, selain under Windows sendiri, juga diperkaya saat instalasi CorelDRAW, Microsoft Office, Word Perfect, atau software khusus tentang font. File font ini biasanya berakhiran .TTF (True Type Font), dimana font tersebut mempunyai ukuran bebas yang ditentukan si pemakai itu sendiri.

Dalam hal ini, CorelDRAW menyediakan dua jenis teks, yaitu: teks artistik (artistic text) dan teks paragraf (paragraph text). Teks artistik adalah teks yang dapat kita bentuk menjadi bentuk-bentuk yang menarik atau artistik dengan memberi efek pada teks tersebut, dipotong, dikombinasikan, dan lain sebagainya. Sedangkan teks paragraf berfungsi untuk tulisan-tulisan yang banyak dan membentuk paragraf, misalnya tulisan-tulisan pada halaman majalah, brosur, booklet, company profile, dan lain-lain.

Cara penggunaannya pun ada dua macam:
Penulisan Teks Artistik (artistic text):
Klik Text Tool, arahkan pointer pada Drawing Window, klik sekali, kemudian lakukan penulisan.

Penulisan Teks Paragraf (paragraph text): Klik Text Tool, arahkan pointer pada Drawing Window, klik dan tarik menyudut sesuai dengan keinginan Anda. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.

Contoh Artistic Text dan Paragraph Text

Ukuran dan jenis hurufnya dapat dipilih sesuai kebutuhan Anda pada Toolbar Property.

How To Get Your Freezing Internet Explorer Back

Internet Explorer is one of the most famous and widely used browsers in the world. It is a long standing and popular product with a lot of supports.

Even though some newer internet browsers are introduced nowadays, most of people still prefer Internet Explorer. However, even the most loyal or faithful Internet Explorer users can not avoid of the moments when Internet Explorer freezes. Then, what should you do when such problem happens? This article will help you eliminate the problem at once. I once had the problem too and I found an answer. Here are 3 steps:

Running antivirus and anti-spyware software on your PC

We have to admit that sometimes the problem does not lie with the Internet Explore itself but our computers instead. Seeing is believing. Unfortunately, this idiom doesn't necessarily apply in the case of these virtual pests that can infest your computer undetected. The viruses can be the reason why your Internet Explorer freezes up as they place invalid keys in your registry. You can then perform the scans with the appropriate anti-virus and/or anti-spyware software.

Internet Explorer updates

Just like any other software, Internet Explorer requires regular updates.

Most computer users update their software automatically which is recommended to obtain the latest upgrades without the need for you to manually search for it. So it is important for you to take note of the patches or bugs fixes that might help you.

Sometimes, Internet Explorer will release an entirely new version of Internet Explorer. These new versions need to be downloaded and installed. So you should pay attention for this.

Check your registry

The Windows registry is a main database in your PC which is used to store all of the configuration settings for all hardware and software installed on your pc, all of the user accounts and your settings of computer’s network, operating system, file associations, start up and shut down and even security.

Therefore, your Internet Explorer web browsing experience will be impact if there is something to happen within the registry. Like every other program on your PC, the Internet Explorer is constantly reading from and writing to the registry from which we can find that Internet Explorer is heavily reliant upon that the registry must have few errors and the data within registry should be optimized for speedy read or write access.

I have found a registry cleaner which needs not download

( Online free scan ) to see how many PC errors. If errors are indeed found, which is highly likely, the registry repair software will help you a lot. I then downloaded this software ( Download Now ) and found it also provides “IE tools” to repair your IE.

Hope these 3 steps can bring you a new Internet Explorer. Have fun with your speedy and error free IE!

Tutorial CorelDRAW (bagian 3)

Memahami Property Bar dan Docker

Property Bar adalah sekumpulan fasilitas yang muncul bersamaan dengan aplikasi yang sedang kita lakukan (untuk letak dan posisinya, perhatikan Gambar 1.14). Property Bar bersifat fleksibel.
Jadi, ketika kita memilih tool-tool lain pada Toolbox, maka secara otomatis Property Bar-nya pun akan berubah. Misalnya kita sedang bekerja dengan Shape Tool pada sebuah kurva bebas, maka fasilitas yang muncul pada Property Bar adalah seperti berikut.

Contoh tampilan Property Bar: Shape Tool

Coba arahkan pandangan Anda ke posisi tampilan Property Bar, klik tool-tool pada Toolbox secara berurutan, mulai dari Pick Tool, Shape Tool, dan seterusnya sampai Interactive Fill Tool.

Sementara itu, Docker berguna untuk pemakaian kotak dialog yang sering digunakan sehingga prosesnya menjadi lebih mudah dan cepat. Cara mengaktifkan fasilitas Docker: pilih menu Window > Docker, klik pilihan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Dengan fasilitas Docker ini, pilihan proses pada kotak dialog tersebut ditempatkan secara permanen di sisi kanan desktop system.

Contoh tampilan Docker Shaping

Kita juga dapat bekerja dengan beberapa Docker sekaligus, tinggal mengatur posisinya yang membuat Anda merasa nyaman.

Memahami Fasilitas Zoom Tool

Salah satu ciri profesional dari suatu karya adalah kecermatan pada detail, semakin halus detail pada karya yang dibuat, maka akan semakin mengagumkan. Detail juga sangat berpengaruh pada tingkat kerapian. Begitulah kurang lebih saya menggambarkan fasilitas CorelDRAW yang satu ini, yaitu untuk lebih mempermudah kita dalam hal ketelitian, baik ketelitian dalam mengatur node per node dalam proses pembentukan objek, tracing, atau lainnya.

Untuk menghindari kesalahan dan ketidakakuratan, maka Anda jangan ragu menggunakan fasilitas ini untuk memperkecil, memperbesar objek yang sedang Anda olah, dan lain sebagainya.

Zoom Tool digunakan apabila kita ingin memperbesar atau memperkecil tampilan (catatan: bukan ukurannya yang berubah). Tool ini digunakan bila kita akan menggambar lebih detail, yang mana kita memerlukan tampilan yang besar, atau bila kita ingin menggambar secara keseluruhan, biasanya kita perkecil tampilannya.

Perhatikan tampilan Property Bar ketika Anda memilih Zoom Tool pada Toolbox:

Tampilan Property Bar Zoom Tool

Dari kiri ke kanan pada tool ini akan dijelaskan sebagai berikut.
  • Zoom Levels, digunakan untuk melihat ukuran tampilan printable area dan objek.
  • Kaca pembesar (+) atau Zoom In, digunakan untuk mengembalikan tampilan yang telah diperbesar ke tampilan semula. (Anda juga bisa menekan tombol F3).
  • Zoom To Selected, mengubah tampilan dengan perbandingan, 1 skala di layar sama dengan 1 skala di printer (atau menekan tombol Shift+F2).
  • Kaca pembesar seluruh objek, menampilkan semua objek yang ada (atau tekan tombol F4).
  • Kaca pembesar satu halaman, melihat tampilan satu halaman penuh (atau menekan tombol Shift+F4).
  • Kaca pembesar setinggi halaman.
  • View Manager Roll Up: pilihan pembesar yang didaftar.
Sedangkan Pan Tool adalah alat yang dipergunakan untuk menggeser Drawing Window dari posisi penglihatan.

Tutorial CorelDRAW (bagian 2)

Memahami Sistem Grafik Bitmap dan Vektor

Grafik merupakan gambar yang memiliki koordinat. Jadi, semua gambar yang muncul pada layar monitor komputer Anda dapat disebut sebagai grafik, karena layar monitor komputer terdiri atas kumpulan koordinat. Hal ini dapat kita buktikan dengan mengklik tombol Start > Control Panel > Display, atau klik kanan pada layar monitor Anda dalam kondisi netral dan pilih Properties, maka akan muncul kotak dialog Display Properties (Gambar 1).

Klik tab setting dan perhatikan bagian Screen Area. Pada bagian itu tertulis berapa jumlah maksimum koordinat monitor Anda dalam sumbu x dan y, yang dapat diubah sesuai dengan kemampuan monitor dan VGA Card yang kita miliki.

Gambar 1

Grafik yang kita kenal selama ini pada dasarnya ada dua macam, yaitu grafik digital dan nondigital. Grafik digital adalah grafik yang dibentuk oleh pixel/dot/point/titik koordinat. Semakin banyak jumlah titiknya, berarti semakin tinggi tingkat kerapatannya, maka semakin halus dan semakin besar volume file tersebut. Hitungan ini kemudian lebih dikenal dengan istilah dpi atau dot per inch.

Bila image itu diperbesar, maka otomatis titik tersebut akan merenggang sehingga akan terlihat pecah. Grafik inilah yang dinamakan dengan Bitmap. Kita dapat mengidentifikasi grafik bitmap pada file komputer yang memiliki ekstensi .bmp, .jpg, .tif, .pix, dan lain sebagainya. Contoh software berbasis bitmap adalah Corel Photo Paint, Photoshop, Paint Brush, dan lain-lain.

Sedangkan grafik vektor adalah grafik yang berisi titik koordinat yang dibentuk berbasarkan hitungan matematis, misalnya untuk membuat sebuah garis lurus hanya diperlukan dua buah titik, yaitu di awal dan di akhir. Bila garis itu dijauhkan, maka dengan cara matematis, garis akan tetap terbentuk di antara dua titik tersebut tanpa terputus.

Contoh software berbasis vektor adalah: AutoCAD, CorelDRAW, dan Freehand. Jenis grafik vektor ini tidak dibatasi oleh sistem dpi. Kehalusannya tergantung dari media output yang kita miliki, seperti printer dan monitor.

Selain grafik digital, ada grafik nondigital. Grafik nondigital adalah semua grafik yang berada di luar area media digital, seperti komputer dan foto digital. Contoh dari grafik nondigital adalah lukisan tangan.

Memahami Objek

Objek yang dimaksud CorelDRAW adalah sesuatu yang digambarkan pada Drawing Window, apakah itu berupa lingkaran, kotak, garis, titik, huruf, dan sebagainya. Singkatnya, apapun yang kita gambarkan pada Drawing Window tadi disebut sebagai objek.

Objek dapat dikelompokkan maupun berdiri sendiri. Objek-objek ini dapat diperbesar, diperkecil, dipindah-pindah, diputar, dipotong, atau secara umum ditransformasikan ke bentuk-bentuk lain.

Berikut ini beberapa contoh bentuk objek:

Gambar 2

Memahami Fungsi Pick Tool

Perlu Anda ketahui, bahwa CorelDRAW menyusun Toolbox berdasarkan pada skala prioritas atau tool yang paling sering digunakan. Walaupun Anda menggunakannya secara acak, namun jika Anda hitung secara matematis, maka Anda akan sering menggunakan tool urutan teratas.

Posisi pertama urutan Toolbox ini ditempati oleh Pick Tool yang digambarkan berupa panah, berfungsi sebagai pointer atau penunjuk yang digunakan untuk menyeleksi objek, memindahkan objek, atau mengubah ukuran objek.

Objek yang terseleksi ditandai dengan adanya kotak-kotak kecil berwarna hitam yang mengelilingi objek tersebut. Objek-objekyang diseleksi dapat dipindahkan sesuai dengan keinginan kita dengan cara menggeser mouse (drag), memutarnya, mengubah ukurannya, dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk menghilangkan seleksi, kita dapat menggeser Pick Tool ini di bagian yang kosong, lalu tekan tombol mouse kiri kemudian klik. Berikut ini contoh objek terseleksi.

Gambar 3. Contoh objek seleksi

Memahami Sistem Kurva dan Node

Memahami material atau elemen-elemen dasar dalam menggambar, menjadi bagian penting dalam proses mendesain objek pada komputer, karena akan sangat menentukan kecepatan dan ketepatan Anda dalam bekerja. Konsep ini tidak mengenal batasan, dan sangat tergantung pada kreativitas dan kemampuan Anda dalam mengeksplorasi objek.

Kurva bebas atau tidak beraturan ini ada dua macam, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Kurva ini hanya mengandung koordinat dan rumus matematika yang sangat sederhana atau kompleks, tergantung pada jumlah sudut/node/point/vertex yang dimilikinya.

Disamping itu, kita juga dapat mengubah grafik-grafik yang beraturan (yang sudah disediakan CorelDRAW, seperti: segi empat, lingkaran, polygon, huruf, dan lainnya) menjadi kurva tidak beraturan, dengan terlebih dahulu melakukan cara berikut.
  1. Seleksi objek/bentuk yang akan diubah ke sistem kurva.
  2. Pilih menu Arrange > Convert to Curv.
  3. Atau klik kanan pada objek, pilih Convert to Curv (Ctrl+Q).
Karena sifatnya yang bebas dan tidak beraturan, maka akan memudahkan kita dalam mengeksplorasi bentuk dasar yang kita buat atau yang telah disediakan program ini, menjadi bentuk yang kita inginkan dengan mudah dan sistematis.

Berikut cara membuat kurva dengan menggunakan fasilitas Freehand Tool.

Gambar 4. Menggambar dgn. freehand tool

Menggambar dengan menggunakan fasilitas Freehand Tool ini ada dua cara. Pertama: dengan sistem node/titik ke titik, dan yang kedua: sistem draging.

Tak kalah penting yang perlu Anda pahami adalah Node. Node adalah titik pada suatu kurva, dimana pada titik tersebut suatu garis diarahkan.

Dengan node, kita dapat dengan mudah memanipulasi suatu kurva, sehingga dapat kita bentuk sesuai dengan keinginan kita. Menguasai node berarti kita telah menguasai desain-desain yang bentuknya lebih bebas, misalnya dalam membuat logo, menggambar bentuk manusia ataupun binatang.

Node mempermudah kita membentuk kurva sesuai keinginan kita. Node ini mempunyai sifat: dapat dipindahkan, ditambah, dikurangi, dipatahkan, digabungkan, dipilih, dan dipisah.

Segi Empat

Untuk membuat segi empat, baik persegi panjang maupun bujur sangkar, kita dapat menggunakan fasilitas Ractangle Tool. Cara membuat kotak ini adalah dengan mengklik salah satu sudut, lalu menggesernya (drag) dan klik lagi pada sudut kotak yang berlawanan. Sedangkan untuk membuat kotak bujur sangkar, langkah di atas dilakukan sambil menekan tombol Ctrl. Contoh:

Gambar 5. Contoh penggunaan Ractangle Tool

Ellipse

Untuk membuat elips, kita dapat menggunakan fasi-litas Ellipse Tool pada toolbox. Cara membuat elips sama seperti membuat kotak. Untuk membuat lingkaran, digunakan tombol Ctrl+drag seperti membuat bujur sangkar. Contoh:

Gambar 6. Contoh penggunaan Ellips Tools

Polygon

Selanjutnya, untuk membuat bentuk polygon kita gunakan Polygon Tool. Polygon Tool berguna untuk membuat bentuk polygon (persegi banyak), misalnya bentuk segi lima dan segi enam, di
mana kelengkungan garis dapat diatur sesuai dengan keinginan kita (lihat pada Property Bar, akan dibahas berikutnya).

Spiral Tool berguna untuk membuat bentuk spiral.

Graph Paper Tool berguna untuk membuat garis-garis vertikal dan horizontal, misalnya untuk menggambar tabel.

Contoh polygon, spiral dan graph paper:

Gambar 7. Hasil dari Polygon, Spiral, dan Graph Paper

Untuk lebih mendalami sistem kurva dan eksplorasinya, Anda dapat melihat pada pembahasan berikutnya.

Tutorial CorelDRAW (bagian 1)

3.1. Mempersiapkan Hardware dan Software CorelDRAW X3

Setelah memahami dengan baik konsep dasar seorang desainer komunikasi visual, Anda dapat mempersiapkan program pendukung dalam perancangan visual Anda.

Untuk kenyamanan dalam mengolah karya visual Anda, maka konfigurasi komputer yang dibutuhkan untuk menjalankan program CorelDRAW X3 adalah sebagai berikut:
  1. Prosesor Pentium IV. Sebenarnya Anda bisa menggunakan prosesor dengan merek lain dengan segala kelebihan dan kekurangannya masing-masing, seperti: Celeron, AMD, atau lainnya.
  2. RAM 256 MB.
  3. Harddisk dengan ruang kosong minimal 1.5 GHz.
  4. Mouse.
  5. VGA Card 4 MB.
  6. CD/DVD ROM Drive (digunakan untuk mengistal CorelDRAW X3, mengambil clip art, foto, atau image-image lain yang Anda butuhkan).
Saya mengambil ukuran ini berdasarkan pada skala menengah. Pada dasarnya, walaupun spesifikasi komputer Anda lebih rendah atau lebih tinggi dari yang disebutkan, namun masih tetap dapat digunakan. Prinsipnya, semakin tinggi spesifikasi komputer Anda, maka akan semakin baik dalam menjalankan CorelDRAW.

Perlu Anda pahami di sini, bahwa untuk dapat mengikuti langkah demi langkah dalam web ini, Anda membutuhkan software CorelDRAW.

Walaupun pada web ini saya menggunakan program CorelDRAW X3, akan tetapi tidak menutup kemungkinan Anda menggunakan versi sebelum atau sesudah CorelDRAW X3 ini. Ini dikarenakan saya lebih menekankan pada penerapan konsep-konsep dasar desain komunikasi visual.

Sama halnya dengan cangkul untuk petani, pena untuk wartawan, dan alat masak bagi seorang cooker, begitupun saya menempatkan CorelDRAW untuk seorang desainer komunikasi visual. Satu catatan penting dari saya, jangan terkena “Effect Syndrom” dengan fasilitas yang ada.

Artinya apa?

Jangan sampai Anda menggunakan semua efek atau fasilitas yang ada tanpa memperhatikan karakter, pesan yang ingin disampaikan, maksud, dan tujuan dari desain atau karya visual yang
Anda buat.

Sebelum membuat program ini, pastikan Anda telah menginstal dengan baik program CorelDRAW. Jika hal itu sudah Anda lakukan, maka langkah selanjutnya adalah:
  1. Klik Start> All Programs> CorelDRAW Graphics Suite> CorelDRAW X3.
  2. Tunggu beberapa saat hingga muncul tulisan, di mana Anda dapat membuat desain baru (New), membuat file yang baru-baru ini terpakai (Recently Used), membuat file yang sudah ada (Open), membuat desain dari Template (New From Template), tutorial Corel (Corel Tutor), dan mengetahui apa saja yang baru pada CorelDRAW X3 (What’s New?).
  3. Klik pilihan Anda!

3.2. Memahami CorelDRAW X3

Program yang satu ini begitu populer di antara para pemakai komputer, khususnya bagi mereka yang bergerak di bidang desain, tampilan iklan-iklan di surat kabar, majalah, desain kaos, desain
logo, dan percetakan, yang pada umumnya menggunakan program CorelDRAW.

Program ini dibuat oleh perusahaan Corel Corporation dengan nama CorelDRAW. Pada mulanya, program ini hanya berupa program sederhana, namun dapat dikatakan cukup bagus pada masa itu dibanding dengan program lain yang serupa, seperti Freehand atau Picture Maker.

CorelDRAW X3 merupakan produk terbaru dari Corel Corp. yang memiliki fitur baru. Perbaikan program ini membuat Anda lebih mudah dalam mengoperasikan, seperti adanya fasilitas dynamic guides untuk membantu Anda menempatkan posisi meluruskan dan menggambar benda yang hampir sama dengan benda lain. Ada juga fitur untuk mensejajarkan teks, dan tak kalah menariknya, CorelDRAW telah meningkatkan kesesuaian dengan format file standar industri, seperti Hewlett-Packard (PLT), AutoCAD Drawing Interchange Format (DXF), AutoCAD Drawing Database (DWG) dan lain-lain.

Pada masa perkenalan, software CorelDRAW telah menyediakan sejumlah besar alat pemroses objek gambar, mulai dari alat pembentukan objek gambar, hingga alat untuk presentasi. Berbagai kelengkapan fasilitas itulah yang membuat software CorelDRAW
tidak tertandingi oleh software sejenis lainnya.

Pada CorelDRAW versi terbaru ini, selain fasilitas yang sudah ada semakin diperbaiki dan ditingkatkan kemampuannya, terdapat juga sejumlah fasilitas yang baru. Misalnya Smart Fill Tool, yang dapat membantu Anda mengaplikasikan pengisian yang diciptakan
oleh objek yang saling tumpang tindih. Tidak seperti Fill Tool lainnya yang hanya dapat mengisi objek-objek.

Berikut ini tampilan keseluruhan dari program CorelDRAW X3:



Untuk lebih mendalami setiap fungsi dari CorelDRAW X3, secara langsung saya terapkan pada pembuatan corporate identity, promotion tool, presentasi, dan lain-lain pada pembahasan berikutnya.

Konsep Dasar Aplikasi Periklanan (BAB II)

2.1. Desain Komunikasi Visual

Pada dasarnya, komunikasi merupakan penyaluran gagasan mengenai pemikiran atau sesuatu yang bersifat abstrak (nonfisik) ataupun benda (fisik), baik melalui verbal, tekstual, maupun visual.
Mengobrol dan diskusi, merupakan kegiatan komunikasi verbal. Surat, buku, koran, majalah, dan email merupakan contoh dari komunikasi tekstual. Sedangkan komunikasi visual dapat ditemukan
pada gambar, foto, dan tanda lalu lintas misalnya. Dan satu hal yang sering dilupakan banyak orang adalah olfactual atau komunikasi melalui indera penciuman dan peraba.

Secara garis besar, peranan komunikasi visual dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian:

  • Identitas/jatidiri/brand: di sini bentuk visual digunakan untuk menandai seseorang atau aspirasi kelompok, baik perusahaan, partai politik, negara, ataupun agama. Contohnya adalah: bendera, lambang, dan logo. 
  • Informasi/penerangan: bersifat memberitahu agar orang yang melihat (pembaca visual) mendapat pengertian. Contohnya: peta, rambu, dan papan penerangan. 
  • Persuasi/pembujukan: merupakan usaha agar orang yang melihat (pembaca visual) terpengaruh untuk mengikuti saran pemberi pesan. Ini dapat kita jumpai pada iklan dan kampanye. Kampanye ‘TV Sehat’ Unicef untuk anak Sekolah Dasar misalnya, dapat membujuk anak-anak agar tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di depan televisi saja. 


Walaupun peranan itu terkesan terpisah-pisah, namun sesungguhnya sering terjadi pencampuran. Contoh kasus: perangko, yang semula hanyalah benda informatif tentang bukti porto yang dibayarkan, dalam perkembangannya fungsi perangko berubah menjadi identitas negara. Perangko juga menjadi alat persuasi wisata, kampanye sosial, bahkan agar bendanya sendiri menarik untuk dikoleksi.

Melalui contoh tersebut, kita bisa melihat betapa besarnya peranan persuasi dalam komunikasi (siasat menjual gagasan agar orang mau menerimanya). Membujuk dapat dikatakan sebagai bentuk yang lebih berbudaya dibandingkan dengan pemaksaan maupun penyogokan. Persuasi dilakukan melalui penawaran gagasan dalam suatu kondisi tertentu (yang menawarkan dan yang ditawari mempunyai kedudukan yang sama). Yang ditawari dapat menerima atau menolak tawaran. Situasi ini membuat penawar harus cerdik dalam menyampaikan maksudnya.

Latar belakang pihak yang ditawari menjadi pertimbangan utama. Kondisi dan situasi masyarakat yang dituju merupakan bahan penelitian pertama untuk mengetahui tabiat, kebiasaan, gambaran intelektual dan ekonomi, kesenangan, ketakutan, cita-cita, dan
aspirasinya. Mengenali lawan bicara atau target sasaran, menjadi syarat utama sebelum kita bisa mengobrol dan membujuk seseorang atau konsumen.

2.2. Proses Pencarian Ide

Berawal dari pengertian bahwa ‘desain’ merupakan sebuah proses pemecahan masalah, maka seorang desainer komunikasi visual dituntut untuk dapat merumuskan sebuah konsep desain atau karya visual sebagai pedoman dalam mendesain. Penilaian paling objektif berasal dari hasil analisa tentang hal-hal yang mempengaruhi persoalan tersebut.

Untuk memudahkan Anda dalam proses pencarian ide atau gagasan visual, berikut saya tampilkan kerangka berpikir seorang desainer komunikasi visual dalam mengambil keputusan (yang pada akhirnya menjadi sebuah pedoman desain atau konsep) melalui metode pohon ide (ideas tree). Perhatikan bagan berikut ini.


Keterangan gambar:

1. Akar Masalah
Masalah dianalogikan dengan akar pada pohon, yaitu: segala sesuatu yang berhubungan dengan pengertian atau definisi masalah, berdasarkan literatur. Pengertian tambahan, bila diperlukan,
adalah pembatasan masalah. Ini merupakan langkah awal yang penting. Semakin akurat memahami dan mengenali masalah, maka akan lebih mempermudah kita mendapatkan
ide, pengambilan keputusan (solusi masalah), dan membuat konsep desain.

2. Pengenalan Masalah
Pengenalan masalah ini diibaratkan dengan batang pohon, yaitu: studi tentang apa yang melatarbelakangi permasalahan, mengetahui tujuan, dan perencanaan menurut dimensi: pemilik, pemakai, pengguna, konsumen, konsumen potensial, masyarakat luas, tuntutan waktu, tempat, dan ekonomi. Proses ini tak kalah pentingnya dengan proses awal, semakin akurat memahami dan mengenali masalah, maka akan lebih mempermudah kita dalam pengambilan keputusan (solusi masalah).

3. Kriteria
Kriteria dimisalkan dahan pada pohon, yaitu: program dasar kebutuhan perusahaan/lembaga/pemilik/pemakai yang akan dialokasikan dalam perencanaan.
Program tersebut meliputi: Profil Klien (Visi, Misi, Tujuan, Jenis Usaha, Sejarah), Sistem Pemasaran (Prosedur, Persyaratan, dan lain-lain), Persyaratan Fungsional (Reliability, Ergonomic, Antopomerti), dan Persyaratan Kondisional (Adat, Budaya, Politik, Ekonomi).

4. Konstrain
Konstrain diumpamakan dengan parasit pada pohon, yaitu: segala sesuatu yang membatasi permasalahan dari segi teknis, seperti: ukuran standar, kemampuan teknologi, keterbatasan
media, keterbatasan budget, dan lain sebagainya.

5. Analisa Masalah
Analisa masalah dianalogikan dengan daun, yaitu: proses pengambilan keputusan yang didasari oleh analisa dari batasanbatasan tersebut di atas (kriteria dan konstrain).

6. Ide (Konsep Desain)
Ide (konsep desain) dimisalkan sebagai buah, yaitu: keputusan yang diambil, dan menjadi panduan seorang desainer komunikasi visual dalam membuat final art work. Konsep desain ini
merupakan jalan pemecahan atau analisa terbaik, untuk permasalahan yang dihadapinya.
Seperti contohnya: konsep umum (tema umum perancangan, berupa sebuah kalimat yang mencerminkan keseluruhan desain), konsep media (penentuan pemakaian bahan, teknik
pewarnaan, dan pengerjaan), konsep visual (layout, ilustrasi atau gambar, warna, tipografi, dan bentuk).

Oleh karena itu, masing-masing struktur pohon ide ini saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga apabila ada salah satu yang prosesnya tidak mendalam, maka akan mempengaruhi yang lain dan hasil keseluruhannya.

Kecuali untuk konsep media, dalam penulisan konsep tidak dituliskan satu pernyataan yang mengarah pada satu arahan spesifik, yang hanya akan membatasi desainer. Keputusan ditulis dalam arahan sifat, untuk lebih membuka peluang kreativitas yang lebih tinggi.

Satu catatan penting dari saya, untuk masing-masing langkah, Anda bisa menggunakan metode 5W + 1H (What, Who, When, Where, Why, dan How), SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
Threat), dan cara-cara lain yang dapat mendukung ketajaman analisa Anda.


2.3. Memahami Karakter Visual

Proses perancangan komunikasi visual dalam tataran operasional bukan saja persoalan memilih simbol visual yang tepat untuk informasi tertentu. Akan tetapi, bagaimana simbol tersebut diperlihatkan dan dikomunikasikan terhadap pembaca visual adalah tak kalah pentingnya. Dalam hal ini, karakteristik visual dari produk, perusahaan, atau lingkungan tertentu dapat dipandang sebagai simbol.

Setiap cara penggambaran simbol mempunyai dampak yang khas terhadap pembaca visual. Penggambaran simbol secara fotografis misalnya, akan cenderung tertangkap sebagai sesuatu yang nyata, realis, dan dramatis. Sementara itu, penggambaran secara karikatural,
cenderung menghasilkan kesan sebaliknya, tidak nyata, plastis, dan cenderung lebih rileks.

Berikut ini dapat Anda perhatikan dua contoh karya visual dengan talent yang sama (yaitu: tikus), namun dengan penggambaran yang berbeda. Kiri: permasalahan perdamaian antara negara Palestina dan Israel yang tak kunjung tercapai. Kanan: iklan Sampoerna A
Mild versi ‘Bukan Basa Basi: Apa harus ikut arus?’


Kesan apa yang muncul di benak Anda?

Ada hal penting yang perlu Anda perhatikan di sini, penggambaran dengan cara tertentu mungkin hanya berdampak kesan tertentu pula terhadap pembaca pesan dengan karakter tertentu, sementara penggambaran yang sama untuk pembaca pesan dengan latar
belakang yang berbeda, belum tentu mendapatkan interpretasi serupa.

Ini sangat berhubungan erat dengan karakter psikologis, latar belakang sosial, budaya, ekonomi, ideologis, bahkan agama yang dimiliki oleh masing-masing pembaca pesan. Oleh karena itu,
mengenali target sasaran yang akan diberi pesan secara cermat, merupakan harga mati yang harus dilakukan oleh seorang desainer komunikasi visual.

Begitu juga dengan kreativitas dalam mengkomunikasikan pesan visual. Kreativitas akan lahir dan akan lebih leluasa mengeksplorasi pesan visual, ketika Anda memahami dengan baik karakter target sasaran.

Untuk memudahkan Anda dalam proses pencarian ide atau gagasan visual, salah satunya Anda dapat menggunakan metode ‘pohon ide’ (ideas tree) seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sehingga Anda mendapatkan acuan atau konsep yang jelas dalam proses pendesainannya. Kemudian aplikasikan pada setiap elemen visual, baik corporate identity, promotion tool, dan lain sebagainya.

Konsep Dasar Aplikasi Periklanan (BAB I)

Kali ini saya ingin mengajak Anda menelusuri sejenak dunia periklanan dan aplikasi yang biasa digunakan, yaitu CorelDRAW X3, yang adalah program desain grafis berbasis vektor. CorelDRAW merupakan salah satu alat pemroses karya visual yang dihasilkan oleh Corel Corporation.

Iklan atau advertisment secara singkat dapat diartikan sebagai seluruh proses merencanakan, menciptakan, dan melaksanakan pembuatan iklan dengan menggunakan komunikasi 6 unsur (5W + 1H) sehingga dapat membawa Persuasive Selling Message dan menghasilkan kepuasan, desirable, dan believable bagi konsumen.

Pada dasarnya iklan tidak dapat berdiri sendiri, ia harus ditunjang oleh keberhasilan unsur-unsur lainnya, seperti: distribution, branding, pricing, publicity, personal selling, direct selling, sales promotion, dan public relation.

Iklan tidak dapat menghasilkan penjualan seketika. Dalam hal ini, iklan sangat berkaitan erat dengan apa yang disebut sebagai Sales Process: Unaware (tidak tahu) -- Aware (tahu) -- Comprehend (memahami) -- Convinced (yakin akan benefit-nya) -- Action (membeli) -- Keep purchase (terus membeli).

Strategi Kreatif dalam Penyampaian Iklan

Dalam penyampaian iklan sangat dibutuhkan strategi, tentunya strategi yang kreatif. ‘Kreatif‘ dalam hal ini adalah menarik dan menjual. Artinya, dari segi pendekatan visual maupun copywriting, iklan tersebut mampu menarik khalayak untuk melihat, mengerti, dan kemudian mengambil tindakan yang diharapkan dari iklan, yaitu membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Jadi, iklan yang baik bukan hanya lama tertanam dalam benak konsumen, tetapi
harus mampu menggerakkan khalayak untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

Pada bulan Mei-Juni 2001, Marketing Research Indonesia (MRI) pernah melakukan riset mengenai sikap konsumen terhadap iklan.

Survei dilakukan di enam kota: Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar, dengan mewawancarai 1.422 ibu rumah tangga dari semua kelas sosial.

Survei tersebut menemukan tiga kelompok ibu rumah tangga yang memiliki pandangan berbeda terhadap iklan, terutama iklan televisi. Mereka adalah kelompok Moralists (756 responden), yang sebagian besar menilai sisi negatif iklan lebih banyak ketimbang positifnya. Kelompok ini paling kritis dibanding yang lain. Mereka juga curiga bahwa iklan membuat harga produk menjadi mahal. Menurut mereka, produk yang baik seharusnya tidak perlu banyak beriklan.

Kelompok kedua terbesar adalah Ad Lovers (503). Hampir semua anggota kelompok ini melihat iklan bermanfaat sebagai penyampaian informasi produk, dan merekalah kaum ibu yang paling
banyak menikmati iklan televisi.

Kelompok terakhir dan yang paling sedikit jumlahnya adalah Ad Experts (163). Mereka paling mengerti iklan, baik sisi positif maupun negatifnya. Mereka yakin hanya produk yang bonafid yang mampu beriklan di televisi. Mereka juga percaya bahwa iklan membiayai kehidupan media. Namun, dampak negatif iklan adalah mendorong konsumerisme. Kesimpulan yang bisa ditarik dari survei MRI tersebut adalah, kendati bersikap kritis, pada dasarnya masyarakat menyadari manfaat iklan sebagai salah satu sumber informasi produk di pasar. Mereka juga menikmati iklan-iklan bersifat entertaining, yakni yang memiliki sentuhan humor.

Satu hal yang menarik dari hasil survei itu adalah beragamnya respon konsumen terhadap iklan yang dibuat, terlepas dari semua strategi kreatif dalam penyampaian pesan yang digunakan.

Dasar dari semua komunikasi adalah menciptakan stimulus untuk mendapatkan respon dari khalayak sasaran. Nah, stimulus inilah yang merangsang sebuah respon tertentu yang kita harapkan. Apakah itu berupa situasi yang dekat dengan konsumen, baik berupa humor, pendekatan lewat warna, bentuk, atau yang lainnya.

Ada dua unsur dalam strategi kreatif: cara pendekatan dan tahap pelaksanaan (eksekusi). Cara pendekatan erat kaitannya dengan apa yang dimaksud oleh Gilson dan Berkman sebagai jenis pendekatan atau type of appeal, yaitu: an appeal represent the creative attempt to motivate consumers toward some form of activity service. Ada lima cara pendekatan dalam menyampaikan sebuah pesan atau mendesain iklan, yaitu:
  1. Pendekatan rasional-emosional
  2. Pendekatan positif-negatif
  3. Pendekatan humor
  4. Pendekatan rasa takut
  5. Pendekatan sex
Berdasarkan pendekatan cara-cara di atas, dapat dilihat bahwa dorongan alamiah yang dimiliki manusia, berperan penting dalam cara-cara pendekatan pada penyampaian pesan atau periklanan. Penyampaian pesan dan periklanan memanfaatkan dorongandorongan
alamiah yang dimiliki manusia sebagai dasar pendekatan, terutama bila produk-produk yang ditawarkan tidak memiliki keuntungan nyata bagi penerima pesan.

Pengaruh dorongan ‘alamiah’ pada proses komunikasi dari penerima pesan, cenderung mengakibatkan pesan (perintah untuk membeli barang atau jasa yang diiklankan) diterima oleh konsumen berupa pemahaman secara kritis. Setelah menyusun cara pendekatan, dimulailah tahap pelaksanaan atau eksekusi.

Eksekusi adalah cara menampilkan pesan secara visual (menggunakan ilustrasi atau fotografi) maupun verbal (judul, sub judul, dan teks atau narasi). Ini dilakukan dengan mempertimbangkan media apa yang digunakan, serta apa kelebihan dan kekurangannya.

Oleh sebab itu, untuk memahami dan memudahkan Anda dalam proses peracangan iklan sampai selesai, sehingga iklan yang dibuat sampai pada sasaran, ada satu ilmu khusus yang mempelajarinya, yaitu Desain Komunikasi Visual. Untuk itu Anda harus memahami betul konsep dasar Desain Komunikasi Visual.

Camtasia Versi 6

Kali ini kami sajikan CAMTASIA Versi 6, di sini tidak jauh beda dengan yang versi 5, hanya saja tampilan dan beberapa penambahan fiturnya, untuk langkah-langkahnya hampir sama.

Baik, mari kita mulai saja, buka Camtasia Recorder maka akan tampil seperti pada gambar di bawa ini,


Lihat beberapa pilihan, tentunya Anda pasti mengetahui maksudnya, atur shortcut key pada Tools -- Options -- Hotkeys, tentukan Record/Pause hotkey tambahkan tanda centang pada CTRL + SHIFT seperti pada gambar berikut.


Sekarang jika Anda siap merekam maka tekan tombol kombinasi CTRL+SHIFT+F9 untuk mengakhiri tekan tombol F10 simpan hasil record Anda.

Selanjutnya buka Camtasia Studio, pada tampilan menu utama pilih Import Media. Pilih hasil record Anda yang tadi, maka pada kolom Clip Bin sudah terisi file record Anda. Lihat gambar berikut



Drag and Drop pada kolom Time Line, lihat pada gambar berikut

Perhatikan pada time line track zoom terdapat not-not berwarna biru, ini berfungsi sebagai pengaturan zoom/pan, Anda dapat mengaturnya dengan cara menggeser, untuk editnya dobel klik pada not maka akan tampak seperti gambar berikut ini

Pada dialog Zoom-n-Pan Properties terdapat kotak bergaris tepi hijau itu adalah kotak area, lihat preview di samping kanan, menampilkan area dalam kotak warna hijau. Setelah Anda selesai mengatur zoom dapat diakhiri dengan tekan tombol Finished . Untuk penambahan audio bisa Anda dobel klik pada track Audio.

Simpan projek Anda, kemudian saatnya kita mengeksport projek dengan klik toolbar Produce Video As seperti yang ditunjuk pointer mouse pada gambar berikut

Selanjutnya akan nampak seperti gambar berikut, pilih katagori jenis format video, lanjutkan dengan klik tombol Next.

Tunggu proses Rendering Project selesai.
Kini Anda dapat melihat masilnya.

Berikut ini kami sertakan contoh hasil dari projek bahasan ini, maaf memang tidak ada audionya.



Selamat mencoba, Selamat berkarya, semoga sukses.

"MENYATUKAN DIRI MEMBANGUN BANGSA"
IP

Pengunjung

Info Lain

Daftar Pengikut

Web hosting murah

IdeBagus - Web Design dan hosting untuk website Indonesia