Language
Blog Archive
-
►
2010
(2)
- ► 02/28 - 03/07 (1)
- ► 01/24 - 01/31 (1)
-
►
2009
(14)
- ► 05/10 - 05/17 (1)
- ► 05/03 - 05/10 (1)
- ► 03/22 - 03/29 (1)
- ► 03/01 - 03/08 (3)
- ► 02/22 - 03/01 (2)
- ► 02/08 - 02/15 (1)
- ► 02/01 - 02/08 (3)
- ► 01/11 - 01/18 (1)
- ► 01/04 - 01/11 (1)
-
▼
2008
(16)
- ► 12/21 - 12/28 (3)
- ► 11/23 - 11/30 (4)
- ► 11/16 - 11/23 (6)
Category
- Antena Omni (1)
- Application (1)
- Kreativitas (8)
- Ms Excel (5)
- Network (7)
- Review (2)
About Me
IP Address Vesi 4
IP Address versi 4 terdiri dari empat byte, dengan jumlah bit secara keseluruhan adalah 32 bit dan setiap segmen terdiri dari 8 bit.
11111111.11111111.11111111.11111111 = 255.255.255.255
Dari angka tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa range IP Address dimulai dari 0.0.0.0 sampai dengan 255.255.255.255, dan bila dihitung jumlah IP Address yang tersedia adalah
256 x 256 x 256 x 256 = 4294967296
Mungkin Anda bertanya, darimana angka 256? Ingat, bahwa setiap segment dari IP Address terdiri dari 8 bit, dan berasal dari perhitungan formula 2 pangkat n sehingga dihasilkan 2 pangkat 8 yang akan menghasilkan nilai 256. Dari jumlah Address yang sebanyak itu, lahirlah pengelompokan untuk lebih memudahkan pengaturan dan mengenal IP Address. Lembaga yang mengatur pengalamatan di internet antara lain InterNIC, ApNIC dan untuk wilayah indonesia dikenal dengan IdNIC. Adapun pengelompokan IP Address yang lazim dan dikenal selama ini adalahsebagai berikut:
Class A : 0.0.0.0 s/d 126.255.255.255
Class B : 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
Class C : 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255
Class D : 224.0.0.0 s/d 239.255.255.255
Class E : 240.0.0.0 s/d 247.255.255.255
Class D dan Class E digunakan untuk Multicast dan Experiment purpose. Multicast disini adalah pengalamatan untuk keperluan streaming, misalnya audio streaming dan sebagainya, dan dikenal dengan istilah IP MultiCasting. Sedangkan alamat IP Address 127.0.0.0 sudah di pesan (reserved) untuk keperluan localhost, yang artinya secara default setiap komputer memiliki IP Address default 127.0.0.1.
Selain istilah diatas masih ada istilah lagi yaiut Public IP Address dan Private IP Address. Public IP Address adalah IP Address yang dikenal oleh internet/jaringan di luar dari local area network, sedangkan private IP Address adalah alamat IP yang hanya digunakan untuk keperluan local area network dan tidak dikenal oleh internet. Sehingga untuk dapat berkomunikasi perlu dilakukan suatu proses yang dikenal dengan Network Address Translation (NAT), supaya private IP Address ini dapat berkomunikasi dengan dunia luar.
Adapun range untuk private IP Address dari setiap class adalah sebagai berikut:
Private IP Address untuk Class A: 10.0.0.0
Private IP Address untuk Class B: 172.16.0.0 s/d 172.32.0.0
Private IP Address untuk Class C: 192.168.0.0
Dengan adanya private IP Address seseorang atau lembaga tidak perlu meminta izin secara khusus kepada lembaga internet ataupun IDNIC.
a. Subnetting
Sebelum memasuki pembahasan selanjutnya, perlu di ketahui bahwa format IP Address terdiri dari dua bagian utama, yaitu Network dan Host. Istilah Network disini dapat dianalogikan seperti nomor jaringan dan Host dianalogikan sebagai PC Anda. Masih jelas dalam ingatan, IP Addres dibedakan menjadi beberapa class, dimana di setiap kelas tersebut, mempunyai porsi network dan host sebagai berikut:
Class A: Network.Host.Host.Host
Class B: Network.Network.Host.Host
Class C: Network.Network.Network.Host
Dimana
Class A, terdiri dari 8 bit Network Address, dan 24 Bit Host Address
Class B, terdiri dari 16 bit Network Address, dan 16 Bit Host Address
Class C, terdiri dari 24 bit Network Address, dan 8 Bit Host Address
Sebagai contoh IP Address class A yang jumlah hostnya 256 x 256 x 256 = 16777216, apakah mungkin di dalam suatu perusahaan yang besar sekalipun mempunyai PC atau Client atau Host sebanyak 16 juta? Nah... jika kita mempunyai satu network class A, katakanlah 10.0.0.0, dan jumlah client yang ada hanya 100, berarti kita telah membuang sekitar 15 juta lebih IP Address. Suatu pemborosan yang kurang manusiawi, dan perlu diingat juga bahwa IP Address haruslah
unique, artinya dalam suatu jaringan tidak diperbolehkan ada dua IP Address yang sama. Oleh sebab itu lahir-lah teknik untuk memecah mecah suatu network Address menjadi lebih kecil lagi.
Contoh penerapan:
Ada sebuah perusahaan medium yang mempunyai PC atau Client atau Host sebanyak 50 buah. Anda sebagai seorang network atau system engineer diminta untuk mendesain atau mengalokasikan sejumlah IP Address untuk keperluan customer tersebut.
Dilihat dari sini, jumlah host yang paling kecil dan memenuhi syarat adalah jika menggunakan IP Address dari class c, karena jumlah maksimum host dari class c adalah 254 (Anda mungkin bertanya, kenapa bukan 256?, karena dalam konsep IP, 2 IP Address tidak bisa kita pakai, yang pertama digunakan untuk network Address, dan yang kedua digunakan untuk broadcast Address, formulanya adalah 2n -2). Itulah sebabnya pada contoh kasus ini hanya diperlukan satu network yang bisa meng-cover jumlah host yang sedikit itu.
Oke, disepakati diambil satu IP Address dari class c, misalnya: 192.168.5.0 dan kita akan memulai perhitungan ini dengan mengunakan bilangan biner, jika Anda melihat kembali diatas, bahwa ip Address untuk Class C terdiri dari N.N.N.H, dimana N adalah Network dan H adalah Host, untuk sementara ini, kita abaikan dulu network Addressnya, kita fokuskan pada host Addressnya.
Host Address pada class c yang terdiri dari 8 bit: 1 1 1 1 1 1 1 1 = 255. Kita juga perlu mengingat hitungan 2 pangkat n yang akan kita lakukan pada setiap perhitungan IP Address: 2^7 2^6 2^5 2^4 2^3 2^2 2^1 2^0. Hasil dari bilangan pangkat diatas adalah berturut turut: 128 64 32 16 8 4 2 1 = 255
Ingat, jumlah host yang diminta hanya 50, jika anda lihat, jika kita menjumlahkan dari angka 16 + 8 + 4 + 2 + 1, maka hasilnya adalah 31, sedangkan jumlah host yang diperlukan adalah 50. Kalau begitu kita harus menjumlahkan lagi dari angka 32 + 16 + 8 + 4 + 2 +1, maka hasilnya adalah 63, dan kita telah memenuhi syarat, karena jumlah host yang diperlukan hanya 50. Berarti kita meminjam 2 bit dari 8 bit yang ada untuk dijadikan sebagai network Address. 2
bit itu adalah angka 128, dan 64. jika kita jumlahkan, akan menghasilkan 192
Maka subnet Address untuk network ini adalah 255.255.255.192 atau kita bisa menuliskan 192.168.5.0/26 sedangkan untuk IP Address tanpa subnetting adalah /24 atau 255.255.255.0, karena kita meminjam 2 bit, tinggal kita tambahkan saja, sehingga menjadi /26 atau 255.255.255.192.
Kemudian tentukan network Address untuk subnet mask tersebut, caranya tinggal mengurangkan saja dari total bit, 256 - 192 = 64 (angka 256 adalah total keseluruhan bit, dan 192 adalah subnet Address)
Sehingga:
Network Address pertama adalah: 192.168.5.64 / 26
Network Address kedua adalah: 192.168.5.128 / 26
Network Address ketiga adalah: 192.168.5.192 / 26
Hasilnya adalah:
Network Address = 192.168.5.64
Subnet mask = 255.255.255.192
IP Address pertama adalah: 192.168.5.65 / 26
IP Address terakhir adalah: 192.168.5.126/26
Broadcast Address adalah: 192.168.5.127
untuk mendapatkan broadcast Address, and tinggal mengurangkan satu dari network Address yang kedua, dalam hal ini 128 - 1 = 127
Contoh lain:
Jika anda diberikan IP Address: 192.168.200.50 dengan Subnet Mask:
255.255.255.252 Tentukan Subnet Address/Network Address, Broadcast Address, IP Pertama dan IP terakhir dari subnet tersebut
Jawab:
Dengan memakai cara diatas, langsung saja lakukan pengurangan, 256 - 252 = 4, dan lakukan penambahan 4 + 4 + 4 ...dst sampai mendekati angka 50, jika tidak salah hitung, maka angka yang terdekat adalah 48, sehingga:
Network Address : 192.168.200.48
IP Address pertama : 192.168.200.49
IP Address terakhir : 192.168.200.50
Broadcast Address : 192.168.200.51 (subnet kedua dikurang satu)
11111111.11111111.11111111.11111111 = 255.255.255.255
Dari angka tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa range IP Address dimulai dari 0.0.0.0 sampai dengan 255.255.255.255, dan bila dihitung jumlah IP Address yang tersedia adalah
256 x 256 x 256 x 256 = 4294967296
Mungkin Anda bertanya, darimana angka 256? Ingat, bahwa setiap segment dari IP Address terdiri dari 8 bit, dan berasal dari perhitungan formula 2 pangkat n sehingga dihasilkan 2 pangkat 8 yang akan menghasilkan nilai 256. Dari jumlah Address yang sebanyak itu, lahirlah pengelompokan untuk lebih memudahkan pengaturan dan mengenal IP Address. Lembaga yang mengatur pengalamatan di internet antara lain InterNIC, ApNIC dan untuk wilayah indonesia dikenal dengan IdNIC. Adapun pengelompokan IP Address yang lazim dan dikenal selama ini adalahsebagai berikut:
Class A : 0.0.0.0 s/d 126.255.255.255
Class B : 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
Class C : 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255
Class D : 224.0.0.0 s/d 239.255.255.255
Class E : 240.0.0.0 s/d 247.255.255.255
Class D dan Class E digunakan untuk Multicast dan Experiment purpose. Multicast disini adalah pengalamatan untuk keperluan streaming, misalnya audio streaming dan sebagainya, dan dikenal dengan istilah IP MultiCasting. Sedangkan alamat IP Address 127.0.0.0 sudah di pesan (reserved) untuk keperluan localhost, yang artinya secara default setiap komputer memiliki IP Address default 127.0.0.1.
Selain istilah diatas masih ada istilah lagi yaiut Public IP Address dan Private IP Address. Public IP Address adalah IP Address yang dikenal oleh internet/jaringan di luar dari local area network, sedangkan private IP Address adalah alamat IP yang hanya digunakan untuk keperluan local area network dan tidak dikenal oleh internet. Sehingga untuk dapat berkomunikasi perlu dilakukan suatu proses yang dikenal dengan Network Address Translation (NAT), supaya private IP Address ini dapat berkomunikasi dengan dunia luar.
Adapun range untuk private IP Address dari setiap class adalah sebagai berikut:
Private IP Address untuk Class A: 10.0.0.0
Private IP Address untuk Class B: 172.16.0.0 s/d 172.32.0.0
Private IP Address untuk Class C: 192.168.0.0
Dengan adanya private IP Address seseorang atau lembaga tidak perlu meminta izin secara khusus kepada lembaga internet ataupun IDNIC.
a. Subnetting
Sebelum memasuki pembahasan selanjutnya, perlu di ketahui bahwa format IP Address terdiri dari dua bagian utama, yaitu Network dan Host. Istilah Network disini dapat dianalogikan seperti nomor jaringan dan Host dianalogikan sebagai PC Anda. Masih jelas dalam ingatan, IP Addres dibedakan menjadi beberapa class, dimana di setiap kelas tersebut, mempunyai porsi network dan host sebagai berikut:
Class A: Network.Host.Host.Host
Class B: Network.Network.Host.Host
Class C: Network.Network.Network.Host
Dimana
Class A, terdiri dari 8 bit Network Address, dan 24 Bit Host Address
Class B, terdiri dari 16 bit Network Address, dan 16 Bit Host Address
Class C, terdiri dari 24 bit Network Address, dan 8 Bit Host Address
Sebagai contoh IP Address class A yang jumlah hostnya 256 x 256 x 256 = 16777216, apakah mungkin di dalam suatu perusahaan yang besar sekalipun mempunyai PC atau Client atau Host sebanyak 16 juta? Nah... jika kita mempunyai satu network class A, katakanlah 10.0.0.0, dan jumlah client yang ada hanya 100, berarti kita telah membuang sekitar 15 juta lebih IP Address. Suatu pemborosan yang kurang manusiawi, dan perlu diingat juga bahwa IP Address haruslah
unique, artinya dalam suatu jaringan tidak diperbolehkan ada dua IP Address yang sama. Oleh sebab itu lahir-lah teknik untuk memecah mecah suatu network Address menjadi lebih kecil lagi.
Contoh penerapan:
Ada sebuah perusahaan medium yang mempunyai PC atau Client atau Host sebanyak 50 buah. Anda sebagai seorang network atau system engineer diminta untuk mendesain atau mengalokasikan sejumlah IP Address untuk keperluan customer tersebut.
Dilihat dari sini, jumlah host yang paling kecil dan memenuhi syarat adalah jika menggunakan IP Address dari class c, karena jumlah maksimum host dari class c adalah 254 (Anda mungkin bertanya, kenapa bukan 256?, karena dalam konsep IP, 2 IP Address tidak bisa kita pakai, yang pertama digunakan untuk network Address, dan yang kedua digunakan untuk broadcast Address, formulanya adalah 2n -2). Itulah sebabnya pada contoh kasus ini hanya diperlukan satu network yang bisa meng-cover jumlah host yang sedikit itu.
Oke, disepakati diambil satu IP Address dari class c, misalnya: 192.168.5.0 dan kita akan memulai perhitungan ini dengan mengunakan bilangan biner, jika Anda melihat kembali diatas, bahwa ip Address untuk Class C terdiri dari N.N.N.H, dimana N adalah Network dan H adalah Host, untuk sementara ini, kita abaikan dulu network Addressnya, kita fokuskan pada host Addressnya.
Host Address pada class c yang terdiri dari 8 bit: 1 1 1 1 1 1 1 1 = 255. Kita juga perlu mengingat hitungan 2 pangkat n yang akan kita lakukan pada setiap perhitungan IP Address: 2^7 2^6 2^5 2^4 2^3 2^2 2^1 2^0. Hasil dari bilangan pangkat diatas adalah berturut turut: 128 64 32 16 8 4 2 1 = 255
Ingat, jumlah host yang diminta hanya 50, jika anda lihat, jika kita menjumlahkan dari angka 16 + 8 + 4 + 2 + 1, maka hasilnya adalah 31, sedangkan jumlah host yang diperlukan adalah 50. Kalau begitu kita harus menjumlahkan lagi dari angka 32 + 16 + 8 + 4 + 2 +1, maka hasilnya adalah 63, dan kita telah memenuhi syarat, karena jumlah host yang diperlukan hanya 50. Berarti kita meminjam 2 bit dari 8 bit yang ada untuk dijadikan sebagai network Address. 2
bit itu adalah angka 128, dan 64. jika kita jumlahkan, akan menghasilkan 192
Maka subnet Address untuk network ini adalah 255.255.255.192 atau kita bisa menuliskan 192.168.5.0/26 sedangkan untuk IP Address tanpa subnetting adalah /24 atau 255.255.255.0, karena kita meminjam 2 bit, tinggal kita tambahkan saja, sehingga menjadi /26 atau 255.255.255.192.
Kemudian tentukan network Address untuk subnet mask tersebut, caranya tinggal mengurangkan saja dari total bit, 256 - 192 = 64 (angka 256 adalah total keseluruhan bit, dan 192 adalah subnet Address)
Sehingga:
Network Address pertama adalah: 192.168.5.64 / 26
Network Address kedua adalah: 192.168.5.128 / 26
Network Address ketiga adalah: 192.168.5.192 / 26
Hasilnya adalah:
Network Address = 192.168.5.64
Subnet mask = 255.255.255.192
IP Address pertama adalah: 192.168.5.65 / 26
IP Address terakhir adalah: 192.168.5.126/26
Broadcast Address adalah: 192.168.5.127
untuk mendapatkan broadcast Address, and tinggal mengurangkan satu dari network Address yang kedua, dalam hal ini 128 - 1 = 127
Contoh lain:
Jika anda diberikan IP Address: 192.168.200.50 dengan Subnet Mask:
255.255.255.252 Tentukan Subnet Address/Network Address, Broadcast Address, IP Pertama dan IP terakhir dari subnet tersebut
Jawab:
Dengan memakai cara diatas, langsung saja lakukan pengurangan, 256 - 252 = 4, dan lakukan penambahan 4 + 4 + 4 ...dst sampai mendekati angka 50, jika tidak salah hitung, maka angka yang terdekat adalah 48, sehingga:
Network Address : 192.168.200.48
IP Address pertama : 192.168.200.49
IP Address terakhir : 192.168.200.50
Broadcast Address : 192.168.200.51 (subnet kedua dikurang satu)
Label:
Network
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 komentar:
nice post. its helpfull.. thank u. :)